Ketika Para Jendral Diminta Harus Naik Bus Untuk Menghadap Pressiden
Karawang11.com - Percaya atau tidak, besok 14 Oktober 2022, selama beberapa saat di seluruh wilayah hukum Indonesia tak ada hadir seorang Kapolres dan Kapolda. Semua Polres dan Polda untuk sesaat tak ada boss besarnya.
Bahkan seluruh pejabat Mabes Polri pun tak terkecuali. Semua, dari Kapolri hingga Kapolres diperintah untuk datang dan menghadap Presiden.
Luar biasanya, spesifik perintah pun berbunyi tanpa tutup kepala, tanpa tongkat komando, tanpa ajudan dan bahkan tanpa HP. Mereka hanya boleh bawa kertas dan pulpen...🥺
Lebih luar biasa lagi, semua polisi dengan pangkat bintang 2 ke bawah tidak boleh bawa mobil sendiri. Mereka diminta untuk naik bus yang telah disediakan.
Artinya, semua Kapolda dan Kapolres yang biasanya terlihat keren itu kini benar-benar harus tampil beda. Bisa kita bayangkan betapa pusing mereka hari ini. Para pejabat itu, mau ga mau pasti ada yang sudah harus berangkat hari ini.
"Koq kaya anak sekolah lagi disetrap, ada apa?"
"Ya besok didengarkanlah, biar kelihatan,” kata Presiden singkat.
Itu rahasia. Hal tersebut tertuang dalam Surat Telegram Rahasia dengan nomor STR/764/X/HUM.1./2022 tertanggal Rabu 12 Oktober 2022 yang ditandatangani Asops Polri Irjen Agung Setya.
Yang kita tahu, rasa kecewa presiden pada institusi di itu sudah terlihat sejak peristiwa Sambo. Berkali-kali sudah beliau sampai harus meminta Kapolri untuk menyelesaikan masalah itu dengan benderang.
Belum kisah itu sempat terang, peristiwa Kanjuruhan menyusul. Ada terlalu banyak korban meninggal dunia yang tak perlu terjadi bila semua pihak taat aturan.
"Iya, tapi masak secara berjamaah semua pejabat tertinggi itu dipanggil? Bahkan tanpa tongkat komando hingga HP? Trus siapa pemegang komando di wilayah hukum mereka tinggal?"
Kita tunggu saja. Serius, ini seru dan ga pernah terjadi dan maka ga ada referensi dapat kita jadikan rujukan.
Serius, ini pasti urgent. Ini tak pernah terjadi selain pada pemerintahan Presiden Jokowi. Semua petinggi Polri diminta datang secara bersama jelas tentang kemendesakan yang tak lagi dapat ditahan oleh Presiden.
Serius, ini pun keren, puluhan pejabat polisi berbintang dua secara bersama diminta datang ke istana Presiden dengan naik bus jelas adalah pemandangan yang langka. (REd)